LIMA MANFAAT MENULIS

Menurut Dr. James W. Pennebaker, kegiatan menulis setidaknya memiliki lima manfaat, yaitu :
1. Menulis menjernihkan pikiran
 Tulisan dapat digunakan untuk mencurahkan berbagai persoalan yg membebani pikiran. Pikiran kita akan jernih ketika berbagai persolan dapat dikeluarkan.
2. Menulis mengatasi trauma
Beberapa orang pernah mengalami trauma yang mendalam. Trauma tersebut akan membekas dan membayang-bayangi hidupnya. Menulis tentang trauma akan membantu mengelola trauma.
3. Menulis membantu dalam mengingat dan mendapatkan informasi baru
Kegiatan mencatat atau menulis dapat membantu kita mendapatkan dan mengingat kembali gagasan-gagasan  baru, serta dapat digunakan sebagai kerangka untuk memahami perspektif baru dan unik dari orang lain.
4. Menulis membantu memecahkan masalah
Menulis memaksa orang untuk memusatkan perhatian lebih dalam terhadap permasalahan tersebut daripada hanya dengan memikirkannya.
5. Menulis bebas membantu kita ketika kita terpaksa harus menulis
Menulis dengan bebas pikiran dan perasaan sebelum menulis formal, bisa membebaskan kemampuan menulis kita. Bahkan penulisan bebas dapat berguna sebagai landasan bagi sebuah rancangan kasar untuk penulisan formal.

*dikutip dengan perubahan seperlunya dari Ismail Kusmayadi dalam "Menulis dengan Hati"
 

AYA



Gadis kecil itu tidak begitu cantik, tapi jika memandangnya aku merasa tertarik. Aya namanya. Dengan rambut hitam lurus sebahu, berponi yang hampir menutupi kedua mata sipitnya.
Awal aku mengenalnya, aku menilai dia temperamental, moody,jutek,bawaannya bete mulu. Tapi, setelah aku bergaul beberapa minggu,sepertinya itu bukan karakter dia. Lantas...napa jutek?
Hari berganti minggu,minggu berganti bulan. Aku tetap mengamati Aya dari waktu ke waktu,mungkin saja ia memiliki kepribadian yang unik.
Aya..pada akhirnya pecah perang antara kau, Ayin dan Anike. Seruuu...saling adu otot. Alis kalian menyatu di tengah. Kedua bibir dibuat monyong ga karu-karuan sambil  berebut mengeluarkan nada jengkel...
Aya, aku yakin, yang pemarah itu bukan kamu...bukan dirimu. Lantas siapa...?? Entahlah

 um 03.05 Uhr
29412 im mein Zimmer
 

TERHENTI


BERJALAN PADA HELAI DUKA SEBUAH MASA

MENAHAN PERIH PADA SEIRIS JIWA YANG TERLIHAT SEKARAT

DIBUTAKAN PERMAINAN NASIB MENJILAT PEKAT

DIBUNGKAM MIMPI YANG MENUMPUK HARAP

DI SEBUAH KEPING USANG YANG SEMPAT HILANG

ADA TANGIS LIRIH

MENAHAN RINDU DALAM KASIH
 

ULTIMATUM


MENDUNG BAGAIKAN BIDADARI
YANG TENGAH MENJAUHKAN AIR MATANYA DARI IBU PERTIWI

HITAM PEKAT MENUTUPI HIJAUNYA RERUMPUTAN

KESUNYIAN TANPA GEMERLAP BINTANG

DAN SIANG INI TENGAH BERHIAS RATAPAN AWAN-AWAN TEBAL

TUHAN TELAH MENANDAI KITA SEJAK LAHIR

KEHIDUPAN SELALU BERSAYAP KEMATIAN

DI PANGKUANMU
INGIN KU TIDURKAN KEBAHAGIAAN
 

LEMBAYUNG



DI GARIS HORIZON...
PADA TITIK BATAS DI ANTARANYA
SETELAH TERIK UNDUR DIRI

UNDANG KEMARI SEPOI SEJAK DINI

MAINKAN SULUR HITAM
MAHKOTA MUTU MANIKAM

PADA JINGGA TENGADAH DOA

HIMPUN ASA PERSEMBAHAN SENJA

MENGUNTAI DI UJUNG MASA

PADA TUANKU AKU PUJA
 

KELAK




Matahari rupanya tahu diri 
berganti tugas diemban rembulan 

Mengapa malam kian cemberut merengut beri senyum rindu bersambut 

Bayu pergi tak perduli 
Bawa bukti cinta diri 

Malam ini adalah fana 
tak perlu nantikan rintih mega   
 

Pintaku



Aku melihatnya, Bunda...
cahaya yang sering Bunda dongengkan untukku. 
Ah, indah sekali Bunda..
ingin ku sematkan dalam jiwaku

Supaya nampak cantik gadismu ini
elok dipandang mata di bumi

Bunda lihat kan..??
memerah bagai mawar gadismu tersipu
bila dipuji oleh kawan-kawanku

Bunda...
peluk kasihmu amat ku rindu
datang..
dan tinggallah untuk aku,
gadis kecilmu


*untuk yang terkasih, AMELYA AKMAL
 

 

PUISI



     Puisi menggunakan bahasa yang dapat mengingatkan kita pada irama,rima,unsur magis, dan kekuatan imajinasi. 

     Puisi terdapat dalam segala macam budaya dan lahir sejak munculnya peradaban. 


     Puisi menyajikan emosi dan kenikmatan estetik. Puisi tergantung pada persajakan. 


     Namun pada puisi modern lirik dan persajakan tidaklah terlalu diperhatikan.
 
            
             Puisi menggunakan bahasa yang dapat mengingatkan kita pada irama,rima,unsur magis, dan kekuatan imajinasi.
            Puisi terdapat dalam segala macam budaya dan lahir sejak munculnya peradaban. Puisi menyajikan emosi dan kenikmatan estetik. Puisi tergantung pada persajakan.Namun pada puisi modern lirik dan persajakan tidaklah terlalu diperhatikan.
 

aku mencoba




aku mencoba tuk berdiri sendiri