Kamis, 21 Juni 2012.
Diadakan pentas seni perpisahan kelas enam di sekolah kami. Sehari sebelumnya, ketika gladi bersih berlangsung, saya sempat terkejut sekaligus bahagia ketika ada salah satu siswa yang akan mendeklamasikan sebuah puisi.
Karena menurut saya jarang sekali ada siswa yang mau tampil untuk berdeklamasi. Suatu kebanggan tersendiri muncul di hati saya ketika itu. Hmm, ternyata ada juga siswaku yang tertarik pada sastra.
Membaca puisi dapat dilakukan dengan tanpa suara, dalam arti hanya dinikmati oleh pembacanya saja atau juga dapat dibaca dengan keras atau mendeklamasikan. Dengan mendeklamasikan puisi, kita akan merasakan perasaan yang diungkapkan oleh penyairnya. Suasana kejiwaan akan terungkap melalui ungkapan nada pada puisi yang diciptakan.
Nada dan perasaan dalam puisi merupakan ekspresi penyair dalam menyampaikan apa yang dirasakan dalam hatinya. Jadi, unsur sikap, suasana, nada, atau perasaan dalam puisi adalah ekspresi perasaan penyair yang disampaikan dalam bentuk nada - nada yang menimbulkan keindahan.
Membaca puisi bisa juga digolongkan pada membaca teknik ataupun membaca indah.
Disebut membaca teknik karena dalam membaca puisi, diperlukan teknik - teknik khusus untuk membacanya. Disebut membaca indah karena ketika kita membaca puisi, kita juga harus memperhatikan intonasi puisi maupun ekspresi dan mimik. Sehingga dapat dinikmati keindahan isi puisi tersebut.
*280612