MASALAH – MASALAH DALAM BELAJAR DAN CARA MENGATASINYA




Mengenal Gaya Belajar Anak
Setiap anak memiliki perbedaan dan ciri khusus antara yang satu dengan yang lain. Secara fisik, perbedaan setiap anak dapat dilihat secara kasat mata. Namun perbedaan pola berpikir, cara – cara merespon atau mempelajari sesuatu yang baru sangat sulit kita ketahui perbedaannya jika kita tidak memperhatikan secara seksama, atau setidaknya lebih sering memperhatikan sikap atau tingkah laku mereka sehari - hari.
Dalam belajar, setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menyerap pelajaran. Maka dari itu dalam dunia pendidikan dikenal berbagai metode untuk memenuhi tuntutan perbedaan individual tersebut.
Dalam kehidupan sehari – hari, sering kita lihat para orang tua yang melakukan berbagai cara untuk membuat anaknya menjadi berprestasi. Dari menyekolahkan anaknya ke sekolah favorit, hingga mengikutkannya ke berbagai kursus maupun les privat yang terkadang menyita waktu bermain atau bersoaialisasi dengan teman – teman sebayanya. Namun usaha – usaha tersebut seringkali belum membuahkan hasil seperti yang diharapkan, bahkan tidak jarang justru menimbulkan masalah baru bagi anaknya.
Nah, jika demikian, apa yang sebenarnya terjadi ? Mengapa anak – anak tidak kunjung berprestasi ?
Jika boleh saya menjawab, menurut pengamatan dan pengalaman saya dalam mengajar selama ini, salah satu faktor penyebabnya adalah ketidaksesuaian cara belajar yang dimiliki oleh anak dengan metode belajar yang diterapkan dalam proses pembelajaran yang dijalaninya, termasuk dalam mengikuti kursus atau les privat. Yang dimaksud cara belajar disini adalah kombinasi cara individu menyerap, mengatur, dan mengelola informasi.
Berdasarkan kemampuan yang dimiliki otak dalam menyerap, mengelola, dan menyampaikan informasi, maka cara belajar dapat dikelompokkan ke dalam tiga gaya belajar, yaitu visual, auditorial, dan kinestetik. Dan masing – masing gaya belajar ini memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain. Pada tulisan saya mengenai gaya belajar, telah saya singgung ciri – ciri ketiga gaya belajar di atas.
Adanya pengkategorian ini bukan berarti bahwa anak atau individu hanya memiliki satu karakteristik cara belajar tertentu saja melainkan memiliki ketiganya, hanya saja lebih cenderung pada salah satu di antara tiga gaya belajar tersebut. Kecenderungan inilah yang menyebabkan anak yang bersangkutan jika memperoleh rangsangan yang sesuai dalam belajar akan cenderung lebih menyerapnya.
Dengan memperhatikan gaya belajar yang paling menonjol pada anak, siswa ataupun individu, maka diharapkan para orangtua dan guru dapat menyelenggarakan proses pembelajaran secara arif, bijaksana, dan tepat. Dan bagi para siswa yang mengalami kesulitan belajar, cobalah untuk mulai merenungkan dan mengingat – ingat kembali apa gaya belajar yang dirasakan paling efektif, atau paling nyaman.
Penyebab Timbulnya Masalah Kesulitan Belajar
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli yang menaruh perhatian pada masalah kesulitan belajar, ditemukan faktor penyebabnya yaitu :
a.     Faktor Keturunan
Berdasarkan penelitian Hallgren, apabila ada salah satu anggota keluarga yang mengalami kesulitan dalam membaca, menulis, dan mengeja itu disebabkan karena faktor keturunan. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian Hermann yang mempelajari dan membandingkan anak kembar yang berasal dari satu sel telur dengan anak kembar yang berasal dari dua sel telur. Ternyata anak kembar yang berasal  dari satu sel lebih mempunyai kesamaan kesulitan membaca daripada anak kembar yang berasal dari dua sel.
b.     Gangguan Fungsi Otak
Ada pendapat yang menyatakan bahwa anak yang lamban belajar mengalami gangguan pada syaraf otaknya. Hanya saja cuma sedikit tanda cedera pada otak. Sehingga para ahli tidak terlalu menganggap cedera otak sebagai penyebabnya, kecuali ahli syaraf membuktikan masalah ini.
c.      Pengorganisasian Berpikir
Siswa yang mengalami kelambanan atau kesulitan belajar akan mengalami kesulitan dalam menerima penjelasan tentang pelajaran. Salah satu penyebabnya adalah karena tidak mampu mengorganisasikan cara berpikirnya secara baik dan sistematis. Jadi anak yang sulit membaca akan sulit pula merasakan atau menyimpulkan apa yang dilihatnya.
d.     Kekurangan Gizi
Kekurangan gizi menjadi salah satu penyebab terjadinya kelambanan atau kesulitan belajar karena apabila pada awal pertumbuhan seorang anak kekurangan gizi, maka keadaan itu akan mempengaruhi perkembangan syaraf utamanya sehingga menyebabkan kurang baik dalam proses belajarnya.
e.      Faktor Lingkungan
Gangguan yang disebabkan dari faktor lingkungan contohnya adalah kepedihan hati, tekanan keluarga, dan kesalahan pola asuh yang diterapkan kepada anak. Sehingga lingkungan yang tidak menguntungkan dapat mempengaruhi proses belajar siswa.
Membantu Mengatasi Masalah Kesulitan Belajar  
a.     Berikan perintah yang terperinci. Karena anak – anak mengalami kesulitan belajar, guru perlu mengulang atau memberikan perintah baru ketika tahap pelajaran berikutnya dimulai.
b.     Gunakan semua indera pada saat mengajar. Jika perlu, tanyakan pada orangtua atau guru lainnya, indera mana yang potensial bagi anak untuk dapat belajar dengan maksimal.
c.      Sebisa mungkin jangan ada gangguan di dalam kelas, karena anak – anak ini mudah terganggu. Gambar – gambar, mainan, atau barang – barang  yang tidak diperlukan sangat berpeluang mengganggu konsentrasi mereka.
d.     Sampaikan pelajaran dengan menggunakan contoh – contoh konkret. Anak yang mengalami kesulitan dalam belajar akan memahami maknanya jika ia dapat melihat dan merasakan apa yang dijelaskan.
e.      Memperhatikan beberapa anak yang mengalami kesulitan dalam belajar ini terlihat sangat aktif atau bahkan terlalu aktif. Maka kita harus berusaha supaya anak ini terus berada di dekat kita. Kontak fisik seperti merangkul atau memegang pundak bisa meningkatkan perhatian mereka.

*120712
Sumber:
·        Conny Semiawan, A.S. Munandar, dan S.C.U. Munandar(1984).                                                                                                       Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah: Petunjuk Bagi Guru dan Orangtua. Jakarta: Gramedia.
·        DePorter(2001). Quantum Learning. Bandung: Kaifa.
Mohammad Asrori(2009). Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV Wacana
 

Sebuah Doa

Mungkin telah lelah ia berjalan. Kakinya yang bersepatu hitam (yang bisa dikatakan tidak hitam lagi karena sudah terlalu lama umurnya)sengaja digunakan untuk beradu dengan kerikil di tepi jalan yang membuat debu turut berperan menambah polusi udara yang sudah tidak sehat ini.
Peluh yang dengan santainya menggelincir di keningnya sekaligus membuat peta putih di topi merah kebanggaannya tak dihiraukan sama sekali.
Yang dirasakannya hari ini begitu panas. Sepanas hatinya yang sakit karena tak boleh mengambil rapor semester akhirnya.
Masih lekat betul di memori otaknya bagaimana bu guru Mira tadi mengatakan padanya bahwa ia tidak boleh mengambil rapor kecuali dengan orangtua atau walinya. Padahal bu guru Mira tahu dengan siapa ia tinggal, dan bagaimana keadaan dirinya.
Hmm..mungkin memang begini yang harus ia jalani. Hidup seorang diri tanpa orangtua, sedangkan Mbah Yaminah yang hingga saat ini tinggal bersama dengannya adalah seorang nenek angkat yang sudah sakit - sakitan. Lantas siapa yang mengambilkan rapornya ?
Dihentakkan saja pantatnya pada sebuah bangku semen di taman sebuah kompleks perumahan elit di kampung tempat ia tinggal dan menuntut ilmu. Di komplek perumahan ini beberapa orang kawannya tinggal. Sambil menyeka keringat dengan punggung tangannya ia mengerjapkan matanya yang sudah dirasa lelah. Teriknya matahari bulan Juni benar - benar tak bisa ditawar lagi. Seakan dengan senang hati ikut serta menambah suhu panas hatinya. Ah, andai saja kedua orangtuanya masih ada. Andai saja Mbah Yaminah ga sakit - sakitan, andai saja ada saudara, andai saja....menung ia berandai - andai ditemani semilir yang sedikit menghibur memberinya kesejukkan.
Sedikit enggan ia langkahkan kaki meninggalkan taman fasum di komplek perumahan elit itu. Ia mencoba menelan sisa ludah dan bertanya pada dirinya sendiri, akankah ia dapat menyelesaikan sekolahnya yang tinggal satu tahun saja ? 
Tuhan, aku tak menyalahkan siapa - siapa. Tidak kedua orangtuaku yang entah di mana keberadaannya, tidak Mbah Yaminah yang sering sakit - sakitan, tidak juga bu guru Mira yang sudah dengan patuhnya menaati peraturan yang telah ditetapkan pihak sekolahnya. Hanya saja apakah seperti ini jalan hidup yang harus aku tempuh...? Setidaknya berilah aku sedikit keberuntungan dalam menjalani hidup ini. Ya, paling tidak aku bisa memperoleh ijazah sekolah dasar yang kurang satu tahun lagi ini.
Tuhan, jika aku Kau ijinkan untuk memilih, ingin rasanya aku memilih jadi anak orang berkecukupan, hingga tidak dengan susah payah kupikirkan masa depanku ini. Alangkah bodohnya mereka yang Kau beri orangtua yang dapat sepenuh hati menyayangi mereka, membiayai pendidikan mereka, namun disia - siakan dengan bermain - main, boros, bahkan menyakiti hati keduanya.
Kini aku hanya bisa ikuti jalan ini. Lurus. Seperti yang telah Kau gariskan. 
Tuhan, ijinkan aku mengubah jalan hidup ini menjadi lebih baik. Ini pintaku, dan aku yakin Kau mendengar permohonan hamba-Mu yang hina ini.


*Rano, bagaimana kabarmu ?
 

MEMBACA PUISI,YUUUK......

Kamis, 21 Juni 2012.

Diadakan pentas seni perpisahan kelas enam di sekolah kami. Sehari sebelumnya, ketika gladi bersih berlangsung, saya sempat terkejut sekaligus bahagia ketika ada salah satu siswa yang akan mendeklamasikan sebuah puisi.
Karena menurut saya jarang sekali ada siswa yang mau tampil untuk berdeklamasi. Suatu kebanggan tersendiri muncul di hati saya ketika itu. Hmm, ternyata ada juga siswaku yang tertarik pada sastra.
Membaca puisi dapat dilakukan dengan tanpa suara, dalam arti hanya dinikmati oleh pembacanya saja atau juga dapat dibaca dengan keras atau mendeklamasikan. Dengan mendeklamasikan puisi, kita akan merasakan perasaan yang diungkapkan oleh penyairnya. Suasana kejiwaan akan terungkap melalui ungkapan nada pada puisi yang diciptakan.
Nada dan perasaan dalam puisi merupakan ekspresi penyair dalam menyampaikan apa yang dirasakan dalam hatinya. Jadi, unsur sikap, suasana, nada, atau perasaan dalam puisi adalah ekspresi perasaan penyair yang disampaikan dalam bentuk nada - nada yang menimbulkan keindahan.
Membaca puisi bisa juga digolongkan pada membaca teknik ataupun membaca indah.
Disebut membaca teknik karena dalam membaca puisi, diperlukan teknik - teknik khusus untuk membacanya. Disebut membaca indah karena ketika kita membaca puisi, kita juga harus memperhatikan intonasi puisi maupun ekspresi dan mimik. Sehingga dapat dinikmati keindahan isi puisi tersebut.

*280612  
 

PERSAHABATAN


Sebuah persahabatan jika tidak dijaga dengan baik akan menjadi bumerang bagi mereka yang bersahabat. Terkadang, terjadinya perselisihan diantara para sahabat merupakan pemicu retaknya sebuah persahabatan.
Tidak sedikit suatu grup band atau komunitas bahkan partai besar harus bubrah,buyar, karena ada kesalahpahaman di dalamnya.

Namun bagi beberapa orang,persahabatan itu mengalahkan segalanya. Tali erat persahabatan terkadang lebih kuat dibandingkan dengan tali persaudaraan. Bahkan seorang sahabat lebih bisa mengerti daripada saudara sendiri.
Karena seorang sahabat lebih banyak memiliki waktu untuk mendengarkan keluh kesah kita. Selain itu seorang sahabat dalam hidup lebih dapat mengiringi dan mendampingi kita dalam susah maupun senang.
Ada sebuah kisah nyata, seorang janda yang sakit - sakitan dan hanya hidup dengan seorang anak perempuannya  harus sendiri menghadapi sakaratul maut. Artinya, dia tidak didampingi oleh anak perempuannya melainkan seorang sahabatnya yang sangat telaten menemani dan merawatnya.
Nah,semuanya tinggal kita sendiri bagaimana mengartikan arti sahabat.










*270612
(Teruntuk yang tercinta..SAHABATKU)
 

Doa seorang Anak (Kepada Ayah)



Aku tahu,peluh yang basahi tubuhmu untukku,
untuk kami...belahan jiwamu
Aku tahu, kau letih
Aku tahu, kau lelah
Aku tahu, kau butuh istirahat
Aku pun tahu, kau butuh semuanya

Ayah...
Di usiamu yang senja
Masih juga kau bekerja
Tiada lelah
Tak kenal masa

Ayah...
Rapuh belulangmu bukan halangan
Keriput kulitmu bukan rintangan
Untuk tetap laksanakan tanggung jawab

Dari nandamu
Hanya mampu untai doa untukmu
Semoga ayah tabah selalu
Tetap miliki sabarmu
Selalu sehat di sisa usiamu

*270612
(Ketika rindu menyergapku)
 

Pudarnya Rasa Empati



Miris memang ketika saya membaca kalimat di atas yang saya buat sebagai judul tulisan ini. Bagaimana tidak ? dalam sebuah studi yang dipublikasikan secara online pada Jurnal  Psychological Scienceedisi 25 Oktober 2010  ditemukan bahwa orang miskin yang mempunyai rasa empati  lebih baik  daripada orang  kaya yang tidak mempunyai rasa empati. Uang tidak akan  bisa membeli kebahagiaan dan status  sosial seseorang.
Orang-orang dengan status sosial ekonomi tinggi (atau orang yang menganggap dirinya lebih baik)  cenderung mempunyai emosi yang buruk dan mudah  menghakimi orang lain  baik pada saat  melihat foto-foto dan berinteraksi dengan orang.
Dalam penelitian Michael Kraus, seorang peneliti postdoctoral dalam bidang psikologi di University of California, San Francisco,  menemukan bahwa orang miskin lebih murah hati dengan hartanya dibandingkan dengan orang kaya. Empati orang miskin  yang lebih besar itulah yang  bisa menjadi akar dalam berbuat amal.

Pada saat ini Kraus dan rekan-rekannya tertarik untuk menemukan cara mempengaruhi tingkat empati rakyat. Kraus  mengatakan bahwa menjadi empati merupakan salah satu langkah pertama untuk membantu orang lain. 
Sekarang apakah rasa empati itu masih ada pada diri kita ? Atau penelitian Kraus ini benar - benar terbukti pada diri kita ? 

Astaghfirullahaladzim.. jangan sampai kita kehilangan rasa empati kita, dan mudah - mudahan Allah tetap memeliharanya pada hati kita sampai akhir hayat. Amiin.....
Hal pertama yang benar-benar menarik  perhatian adalah apakah   kita bisa membuat orang menjadi kaya. Orang kaya dengan kemampuan besar untuk memberi dan  memiliki rasa  empati. 







*111012
Berbagai sumber dan pengalaman pribadi penulis

 

eeehhh....TOMCAT...!!

Hmm..ternyata serangga si Tomcat itu sangat bermanfaat bagi dunia pertanian lhooo...
Karena makanan sehari - harinya adalah hama wereng dan telur hama tanaman.
Nama asli serangga ini Paederus Fuscipes memiliki panjang tubuh 10milimeter dan lebar 2 milimeter.
Dan umumnya ukuran serangga jantan lebih kecil dibanding betina.
Tomcat tidak menggigit dan menyengat manusia, sehingga tidak berbahaya. Ia memiliki zat beracun untuk pertahanan dirinya.

Jadi sebenarnya semua makhluk ciptaan Allah saling menguntungkan, dan itulah kuasaNya sebagaimana dinyatakan dalam QS.Al Ikhlas 1-4
 

Goa Maharani, Mahadaya sang Kuasa

Goa Maharani yang berada di kabupaten Lamongan merupakan goa yang sangat indah dan menakjubkan. Goa ini memang sudah dikomersilkan, sehingga tidak tampak menyeramkan seperti goa-goa lain pada umumnya.

 

Catatan Hari Ini


Aku melihatnya. Masih seperti kemarin siang, aku melihatnya duduk di atas trotoar pinggir jalan. Wajah keriput dan kulit legamnya seakan menceritakan betapa keras kehidupan yang pernah dilaluinya. Topi bundar lusuh yang sedikit terkoyak seakan tak mampu melindungi kepala rapuhnya dari sengatan matahari bulan Mei. Dengan tongkat ala kadarnya sebagai penopang tubuhnya (mungkin juga sebagai penopang hidupnya) ditemani wadah plastik bekas sabun yang digunakan sebagai penampung uang receh yang diberikan oleh para penderma yang masih peduli meliriknya (karena para dermawan sekarang lebih suka menyalurkan sebagian rizkinya melalui suatu lembaga sosial yang sudah sangat menjamur di kota tempat tinggalku ini,dengan beragam penawaran dan fasilitas yang dijanjikan melalui buletin atau spanduk dan alat promosi lainnya) duduk bersandar pada tembok sebuah bangunan yang katanya adalah bekas sebuah kantor apa aku lupa.Hmm, ternyata bajunya sudah ganti. Walaupun masih terlihat kumal dan lusuh. Matanya menatap kosong ke jalan raya. Kadang - kadang saja dia menatap lekat pada beberapa pengguna jalan yang melintas di depannya.

Hari ini dia mendapat lemparan uang receh lima ratusan dari seorang bocah yang memakai baju seragam putih merah. Syukurlah, kau masih memiliki secuil jiwa empati nak..pujiku pada seorang bocah perempuan berambut ikal dengan bando merah di kepalanya. Matanya tak lepas memandang laki - laki tua yang baru saja dilempari uang receh lima ratusan olehnya. Apa yang kau pikirkan sayang ? tanyaku menerka jalan pemikiran bocah imut nan penderma itu. Sambil berlalu dan sesekali masih menoleh pada sosok yang baru saja dilempari uang receh lima ratusan itu, ia tersenyum. Wow..! pemandangan yang jarang sekali ku tahu. Cepat kualihkan bola mataku pada laki - laki tua itu. Ouw..ternyata dia memberikan senyum termanisnya pada bocah perempuan imut itu sambil mengangguk tanda terima kasih (mungkin).
 

GAYA BELAJAR II


Pada tulisan mengenai gaya belajar sebelumnya, telah disinggung ciri – ciri gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Setelah kita mengenal gaya – gaya belajar ini, maka kita sebagai orang tua (guru) seharusnya tahu cara mengidentifikasi dan mengajar anak yang memiliki gaya belajar unik dan berharga ini.
Pertanyaannya sekarang adalah, bagaimana cara kita memaksimalkan gaya belajar mereka masing – masing ?
Yang kita lakukan terlebih dahulu adalah kita jelaskan kepada mereka bahwa orang belajar itu dengan cara yang berbeda – beda, sesuai dengan kenyamanan masing – masing, dan semua cara sama baiknya. Setiap cara mempunyai kekuatan sendiri – sendiri. Dan pada kenyataannya, kita semua memiliki ketiga gaya belajar itu, namun biasanya hanya satu gaya yang mendominasi (Rose dan Nicholl dalam Quantum Teaching, 2003).  
Selanjutnya, marilah kita membuat mereka menyadari akan gaya belajarnya masing – masing.
Penilaian Visual-Auditorial-Kinestetik (V-A-K)
Penilaian berikut ini mungkin akan membantu kita dalam mengidentifikasi gaya belajar masing – masing anak, atau bahkan kita sendiri.
Tandailah kotak yang sesuai untuk setiap pertanyaan dan jumlahkan nilainya untuk setiap bagian. Lalu buatlah grafik untuk setiap hasilnya. 
VISUAL               
Sering
Kadang2
Jarang
Apakah anda rapi dan teratur?



Apakah anda berbicara dengan cepat ?



Apakah anda perencana dan pengatur jangka



panjang yang baik ?



Apakah anda pengeja yang baik dan dapatkah



anda melihat kata-kata dalam pikiran anda ?



Apakah anda lebih ingat apa yang dilihat



daripada yang didengar ?



Apakah anda menghafal dengan asosiasi



visual ?



Apakah anda sulit mengingat perintah lisan



kecuali yang dituliskan,  dan apakah anda



sering meminta orang lain mengulang ucapan-



nya ?



Apakah anda lebih suka membaca daripada



dibacakan ?



Apakah anda suka mencoret-coret selama



menelpon/menghadiri rapat ?



Apakah anda lebih suka melakukan demonstra-



si daripada berpidato ?



Apakah anda lebih menyukai seni daripada



musik ?



Apakah anda tahu apa yang harus dikatakan,



tetapi tidak terpikir kata yang tepat ?



Sub total




x2
x1
x0
Total








AUDITORIAL

Sering
Kadang2
Jarang
Apakah anda berbicara pada diri sendiri saat



bekerja ?



Apakah anda mudah terganggu oleh keributan?



Apakah anda menggerakkan bibir/melafalkan



kata saat membaca ?



Apakah anda suka membaca keras dan mende-



ngarkan ?



Dapatkah anda mengulang dan menirukan



nada, perubahan, dan warna suara ?



Apakah anda merasa menulis itu sulit, tetapi



pandai bercerita ?



Apakah anda berbicara dengan pola berirama ?



Apakah menurut anda, anda pembicara yang



fasih ?



Apakah anda lebih menyukai musik daripada



seni ?



Apakah anda belajar melalui mendengar dan



mengingat apa yang didiskusikan daripada



yang dilihat ?



Apakah anda banyak bicara, suka berdiskusi,



dan menjelaskan panjang lebar ?



Apakah anda lebih baik mengeja keras-keras



daripada menuliskannya ?



Subtotal




x2
x1
x0
Total








KINESTETIK

Sering
Kadang2
Jarang
Apakah anda berbicara dengan lambat ?



Apakah anda menyentuh orang untuk menda-



patkan perhatiannya ?



Apakah anda berdiri dekat-dekat saat berbica-



ra dengan seseorang ?



Apakah anda berorientasi pada fisik dan



banyak bergerak ?



Apakah anda belajar melalui manipulasi dan



praktik ?



Apakah anda menghafal dengan berjalan dan



melihat ?



Apakah anda menggunakan jari untuk menun-



juk saat membaca ?



Apakah anda banyak menggunakan isyarat



tubuh ?



Apakah anda tak bisa duduk tenang untuk



waktu yang lama ?



Apakah anda membuat keputusan berdasar-



kan perasaan ?



Apakah anda mengetuk-ngetuk pena atau



jari, atau kaki saat mendengarkan ?



Apakah anda meluangkan waktu untuk



berolahraga dan kegiatan fisik lainnya ?



Subtotal




x2
x1
x0
Total








24



23



22



21



20



19



18



17



16



15



14



13



12



11



10



9



8



7



6



5



4



3



2



1




V                      A                 K




Isi grafik ini dengan nilai anda


Dari grafik ini kita akan tahu gaya belajar manakah yang mendominasi anak-anak kita, atau diri kita.
Nah, sekarang saatnya untuk memaksimalkan gaya belajar yang mendominasi anak kita atau pun kita sendiri untuk mendapatkan hasil yang gemilang di kemudian hari.

Yups..!!  GEMILANG DI KEMUDIAN HARI , JADI HARUS SABAR YAAA...KARENA BELAJAR ADALAH PROSES !!
* Sumber : De Porter, Bobbi. QUANTUM TEACHING. Bandung: Kaifa.2003
#260512